resensi novel Cintaku di Negeri Jakcie Chan

judul           : Cintaku di Negeri Jackie Chan

Harga           : Rp. 50.000.00

pengarang       : Ida Raihan

Penerbit        : jendela lini Zikrul Hakim

Tahun terbit    : 2012

Tempat terbit   : Jakarta

Ukuran buku     : 14 cm x 20,5 cm 

jumlah halaman  : 304 halaman

Katagori        : novel


NOVEL INSPIRATIF ISLAMI IDA RAIHAN YANG TERPUTUS


Ida Raihan lahir pada 13 juni di Lampung. mulai menekuni menulis sejak mengenal FLP Hong Kong, 2007. sejak itu karyanya berupa cerpen, puisi, artikel, menghiasi media massa berbahasa indonesia di Hong Kong dan Taiwan. salah satu karya novel di tahun 2012-nya adalah " Cintaku di Negeri Jakcie Chan".


Cerita ini dimulai dari gagalnya sebuah cita-cita. Azura nama gadis itu akhirnya bertekad menjadi seorang TKW di Hong Kong, dengan membawa sebuah harapan untuk menyekolahkan adik-adiknya supaya tidak menjadi manusia bodoh. Di Hong Kong inilah awal dari sebuah kehidupan yang penuh perjuangan.Menjalani 2 kehidupan dunia, yang pertama dunia nyata yang berjuang untuk memecahkan teka-teki amplop putih dari lidya untuk sheril, masalahnya yang dihadapi dengan Grace, pekrjaan di wiharanya serta beberapa forum yang menjadi bagian hidup Azura. Dan yang kedua adalah dunia kemayaan, Azura mengenal dunia luar melalui dunia maya seperti chating, blogging, browsing. Dunia maya juga mengingatkannya akan haus ilmu.


Herri, Thoriq, Amar, Harun, Irhas, Abi Sabrina, Abu Ridho, Amri, Fahmi, dan Haikal adalah orang-orang yang pernah mewarnai hidup Azura dalam dunia kemayaan. merasakan kecewa, sedih, patah hati, cinta di dalam kemayaan, itu yang dialami Azura.


Cerita yang sungguh menarik, penulis mampu menyuguhkan cerita dengan latar yang sangat bagus sehingga pembaca seolah-olah berada juga di tempat itu dan mengetahui situasi disana. "Bangunan sogo dengan kaca gelapnya terlihat cemerlang di sisi kanan station MTR. Aku melangkah memutuskan untuk menyusuri Paterson Street. biarpun disana terlihat ramai orang yang berlalu lalang, tapi jalannya lebih luas dibanding trotoar Hannessy road. Begitu aku keluar dari Paterson Street, jembatan bundar langsung terlihat jelas....(hal. 44)


Dengan menyisipkan sekelumit nasehat dari Al-Qur'an dan pencitraan cerita secara islami tanpa dengan sengaja penulis sudah memberi beberapa nasehat kepada setiap pembaca, dipadu dengan flashback (alur maju-mundur atau kilas balik) yang tidak membuat pembaca menjadi bingung dan menambah daya tarik pembaca untuk mengetahui ceritanya.


Ada beberapa amanat yang telah tersampaikan di dalam novel ini salah satunya adalah bahwa TKW bukanlah hanya bekerja tetapi dia bisa juga berorganisasi dan berkarya, pengorbanan yang memang karena Allah SWT pasti akan mendapat balasan yang indah sesuai pengorbanannya tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, serta Allah SWT telah menyiapkan jodoh untuk siapa saja ( wanita yang hebat hanya untuk pria yang hebat). Sungguh bermanfaat bagi para pembaca yang mampu mengambil secercah nasehat atau amanat yang tersampaikan dalam novel ini.

 

Cerita yang tidak begitu mendewasa atau kekanak-kanakan di dalam novel ini sehingga cocok untuk dibaca oleh para remaja, dewasa, atau para orang tua, atau juga novel ini bisa disebut novel untuk semua kalangan karena isi dari novel ini tidak membatasi pada setiap umur untuk membacanya.


saat membaca novel tersebut masih ada saja bahasa yang mungkin belum semua pembaca mengerti artinya, terdapat beberapa bahasa yang kurang baku serta sulit difahami bagi setiap pembaca. " sebelum aku sadar apa yang terjadi, gedebuk keras berdentum tidak jauh dariku.....(hal. 16)" dan " Ianya tidak akan pernah sepi kecuali diatas jam sebelas malam...(hal. 40)"


Ketika akan sampai pada batas akhir sebuah novel ini dan sudah menyelesaikan dalam membacanya seperti ada yang hilang dari sebuah cerita tersebut, apakah memang bersambung dan akan ada kisah selanjutnya? entahlah....! Cerita yang terputus membuat ketidakpuasan pembaca, pembaca yang mulai dari awal sudah memperkirakan akan kebahagian Azura entah menikah atau menggapai cita-citanya ternyata cerita itu terputus hanya dengan lambaian tangan untuk seorang ustadz yang akan meminangnya saat akan pergi ke Hong Kong. Hal tersebut bisa menyebabkan pembaca hanya ingin menyelesaikan kewajiban apa yang sudah dimulainya untuk diakhiri. Harapan selanjutnya, semoga buku atau novel selanjutnya bisa lebih baik atau mungkin yang terbaik dari yang baik dan bermanfaat bagi semua pembaca.

2 komentar:

Mengulang komentar pertama yg gak masuk. 'Subhanallah... Merinding berkali'' baca resensi ini.
Kok nggak dibagi ke Ida, Say? Biar Ida tau dan baca gitu :D.
Makasih banyak tuk apresiasinya ya? Semoga Allah memudahkan urusan Mbak Aisyah dan keluarga.

Ida R

 

maaf bru blz kak...itu sdah sya krim buat lmba "sinopsis" novel zikrul hakim dulu...
trimakasih untuk apresiasinya, mskpun ndak mnang tp sya lbih bangga jka sinopsis sya mndapat apreiasi dari yg mmbaca
trimakasih :)

 

Posting Komentar